Damar sejati

Damar sejati

Kesadaran tingkat tinggi bermandikan cahaya bulan..

Damar sejati.
Damar adalah sentir / alat pencahayaan dari api yang berbahan bakar minyak tanah..
Sejati adalah langgeng/ murni

Damar sejati adalah: sentir yang mempunyai cahaya tanpa bahan bakar, dan akan terus bercahaya sepanjang hidup.

Lantas sesungguhnya damar sejati apa?
Apa iya ada sentir tanpa bahan bakar yang akan terus bercahaya terang?

Sebelum kita membahas lebih dalam dan lebih mendasar lagi, sebaiknya kita menyamakan persepsi terlebih dahulu.. bahwasannya tidak ada satupun manusia dibumi ini yang mempunyai pendapat dengan nilai pasti benar, atau kebenaran mutlak.. termasuk pendapat yang akan admin sampaikan bahwasannya masih perlu dikaji lagi dan di dalami lagi tidak bisa berhenti disitu dan menjadikan pendapat itu sebagai patokannya..
Perlau kita sadari lagi bahwa kebenaran itu milik tuhan, dan datangya dari tuhan.. mohon di pahami dan maklumi.

Ketika tuhan menciptakan kita semua pasti ada maksud dan tujuan sehingga kita harus menggalinya, dan menemukannya dengan kesadaran jiwa tingkat tinggi..
Damar sejati adalah cahaya yang diturunkan tuhan sebagai teman nyawa kita ketika turun ke dunia ini. Atau orang jawa biasanya menyebutnya sedulur 4 dan 5 pancer..
4 saudara nyawa yang ikut turun ke alam dunia untuk menemani nyawa..
Dan yang ke- 5 menjadi pancernya (pusatnya).

Bagaimana kita bisa menemukan cahaya itu?
Nyawa sifatnya metafisik, tidak bisa dijangkau lewat indra kita.. sehingga 4 temannya dan 5 sebagai pusatnya pun sama yaitu metafisik..

Untuk bisa menemukan cahaya itu, bukan perkara yang mudah karena harus melewati serangkaian pengendalian hawa nafsu, konsentrasi tingkat tinggi (meditasi mendasar).

Tempat cahaya itu ada dikepala kita, di belakang mata.

Kuku pancanaka di tubleskan (tancapkan) di pusarnya gadot kaca..

Disitulah kita akan menemukan cahaya itu, cahaya tanpa bahan bakar, yang akan terus bersinar dan menyinari tubuh kita supaya tetap hidup.

Kenapa di belakang mata? Apakah kita bisa melihatnya? Sedangkan mata hanya bisa melihat kedepan dan kesamping, mustahil bisa melihat yang ada di belakang mata itu sendiri?
Jawabannya sangat bisa, bukan dengan mata kepala kita, akan tetapi dengan mata batin yang letaknya ada di hati kita..

Meskipun cahaya itu sangat indah akan tetapi perlu diingat bahwasannya kita tidak boleh silau.. karena semua itu hanya pantulan dari sang pencipta alam semesta beserta seisinya.
Jika sudah mencapai cahaya sejati itu lantas baiknya kita mencari apa yang sebenarnya ada dibalik cahaya itu yang menjadi rahasia tuhan..

Salam sejahtera..

Comments

Popular posts from this blog

Perbedaan Siro dan ingsun

Angon Angen Lumantar Angin

Perjalanan Mencapai MOKSA