Perbedaan nyawa, roh, jiwa, dan raga

Perbedaan nyawa, roh, jiwa dan raga..

Salam sejahtera..

Untuk bisa memahami dunia dan seisinya.. maka pahamiliah diri kita sendiri..

Berfikir terlalu jauh membuat kita semakin lemah dan jauh dari kebenaran.. mendekat kepada sang pencipta adalah salah satu kunci untuk menemukan kebenaran yang sejati, nyatanya yang mempunyai kebenaran hanyalah tuhan yang maha kuasa. Buat apa kita berfikir terlalu jauh (menjauihi tuhan), pada dasarnya kita sedang mencari kebenaran, otomatis kita mendekat saja kepada tuhan. Sudah pasti kita akan mendapat kebenaran..

Beberapa pertanyaan masuk,
Apa itu nyawa?
Apa itu roh?
Apa itu jiwa?
Apa itu raga?

Sebelum kita membahas lebih dalam dan menelaahnya satu persatu, kita harus paham dulu siapa pusat dari segala pusat, inti nya inti, sumber nya sumber, puncaknya puncak, dasar nya dasar, pondasinya pondasi.
Yaitu tidak lain dan tidak bukan adalah tuhan yang maha esa itu sendiri.

Tuhan memberikan kuasanya berupa:
Nyawa (hawa). Dalam bentuk (nur muhammad).

Jenset (tuhan) mengalirkan kuasanya berupa:
Arus (nyawa) dalam bentuk listrik (nur muhammad).

Seharusnya sampai sini kita sudah paham..

Nur muhammad menyalurkan kuasanya kepada cahaya kuning, merah, hitam dst..

Listrik (nur muhammad) disalurkan lagi ke lampu (cahaya kuning), ke kipas angin (cahaya hitam), dst..

Sampai sini harusnya makin paham..

Nyawa itu: arus

Roh itu: listrik

Jiwa itu: alat yang bisa berfungsi kalau hanya ada listrik.

Raga itu: rumah, yang isinya peralatan yang menggunakan listrik.

Sekarang kalau kita sudah paham konsepnya kita aplikasikan ke tubuh kita.
Tuhan memberikan kuasanya dalam bentuk nyawa (hawa) kemudian memiliki bentuk menjadi nur muhammad (cahaya sejati) yang kemudian disalurkan lagi ke roh supaya roh bisa berfungsi dan menggerakan badan jasmani kita.

Jenset memberikan kuasanya berupa arus dalam bentuk listrik yang kemudian disalurkan ke alat elektronik supaya bisa bekerja, sehingga rumah itu bisa di tinggali.

Pahami semampu kita, dengan bahasa yang sederhana, percuma kita menggunakan bahasa bahasa tingkat tinggi kalau nyatanya kita malah jadi tidak paham. Tidak usah berfikir jauh jauh untuk mencari sesuatu yang ada dalam diri kita cukup kita mendekat dan meminta petunjuk langsung kepada tuhan dan karena beliaulah salah satu patokan mutlak di dunia ini.

Salam sejahtera.

Comments

Popular posts from this blog

Perbedaan Siro dan ingsun

Angon Angen Lumantar Angin

Perjalanan Mencapai MOKSA