Filsafat keris kencana yang masuk ke warangkanya berbahan kayu cendanasari

Salam sejahtera

Filsafat keris kencana yang masuk ke warangkanya (sarungnya) berbahan kayu cendana sari
Sebenarnya tidak ada ngelmu yang sulit hanya saja kita sebagai manusia yang menjadi kepanggonan (tempat) nafsu angkara murka yang sulit dikendalikan sehingga kita jadi sulit menjadi objektif (terfokus) pada tujuan awal kita..

Keris manjing warongko itu samahalnya dengan konsep mencapai titik makrifat. Tapi dalam konteks ini ketika kita sudah manjing (mapan) ke pangkuan tuhan maka segala bentuk "ke-akuan" akan lenyap dengan sendirinya.. satu satunya rasa yang ada adalah kita mencium bau yang sangat wangi dar warongko yang terbuat dari kayu cendana sari.

Untuk lebih jelasnya tentang kayu cendana sari,  kayu gung susuheng angin.. nanti ada postingan tersendiri yang membahas lebih ditail.  Karena pada postingan kali ini kita hanya akan terfokus proses manjingnya keris ke warongkonya.. konsep bersatunya kita dengan tuhan sang pencipta..
Dan pada konsen ini karena lebih dalam dari postingan makrifat. Maka kita kan bahas lebih dalam terutam tentang;

- 2 buah bola emas yang tergantung tanpa cantelan.
Yaitu cahaya ke emasan yang muncul ketika kita sudah masuk ke alam (tribuana).
- gunung berwarna putih yang sangat tinggi dan menjulang keatasa sekan tidak ada batasnya..
- wulukarnala (yaitu padang pasir) dekat pintu masuk (gerbang terbuat dari intan) yaitu pintu menuju alam para dewa bersarang.
- pandawa ada 10. Kalau yang ini nanti kita bikin postingan perjalanan pandawa ke hadapan dewaruci.. makrifat.
- cahaya sekunang kunang yang berada di permonojati (yaitu cahaya yang kita lihat ketika kita sedang dipangku sang pencipta).

Dari penggalan penggalan diatas maka akan banyak pilihan yang akan kita lewati mencapi sang pencipta layaknya keris manjing warongko.. tapi kita akan memilih satu jalan yang paling kita sukai dan percayai. Disini admin belum berani bicara secara gamblang karena belum ada lelakon yang mengupasnya.. dikawatirkan akan menimbulkan bahaya tingkat tinggi karena mendahului karepeng gusti.

Tapi sebagai tangganya.. maka admin memberikan wejangan mudah.. dimana ketika kamu ingin manjing di tempat dimana kamu berasal yaitu melewati jalan meditasi (bersemdi).  Akan tetapi bukan berkonsesntrasi atau memusatkan (karena jika kita berkonsentrasi maka kita masih membawa unsur "aku" dalam jiwa anda..  yang benar adalah kita mengosongkan dan membersihkan segala yang ada di pikiran dan batin kita secara menyeluruh.. supaya ketika kita manjing nanti semua unsur pada diri kita akan masuk secara sempurna (presisi).

Untuk postingan yang memperkuat postingan ini adalah postingan tentang "manitis" moksa. Reinkarnasi.. kembali ke dzat sang ilahi..

Salam sejahtera

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Perbedaan Siro dan ingsun

Angon Angen Lumantar Angin

Perjalanan Mencapai MOKSA