Nur muhammad hakikat cahaya sejati

Nur Muhammad sebagai
Wujud dari tuhan

Wong kang lagi angon wedus dolanan layangan ing papan kang jembar..

Layaknya seorang manusia yang sedang mengendalikan hawa nafsu angkara murka (Angon wedus) sedang mencari jatidiri lewat cahaya perwujudan (retasan) dari tuhan yang maha esa (bermain layang layang) di alam padang (dunia nyata) yang penuh dengan tipu tipu dan sangat luas (papan kang jembar).

Kenapa Nur muhammad?
Siapa dia?
Dimana letaknya?
Apa hubunganya dengan tuhan sang pencipta alam dan isinya?
Bagaimana cara menemukannya?
Mengapa saya harus mencarinya?

Pertanyaan pertanyaan yang selalu muncul ketika kita mendengar hal hal yang baru. Bukankah sudah menjadi jamak dan lumrah.. begituah hidup yang sebenarnya, kita diwajibkan untuk mencari dan terus menggali apa yang sebenarnya ada didalam diri kita, sampai ahirnya nanti kita bertemu kembali (nyawiji dateng gusti) bersatu kembali untuk dan kepada tuhan yang menciptakan alam semesta seisinya.

Pertanyaan pertanyaan sudah terjawab dengan sangat jelas layaknya kita sedang bermain layang layang..

Subjek: kita
Layang layang: tuhan
Penghubung layang layang dengan kita: kenur (cahaya/ nur muhammad).

Untuk kita bisa nyawiji dengan tuhan yang maha esa hanya dengan nur muhammad itu. Ketika kita sedang bermain layangan, apakah kita bisa menjangkau layangan itu sendiri tanpa adanya suatu penghubung?  Tentu saja tidak.

Nur muhammad adalah cahaya suci yang tempatnya ada ditengah tengah dari berbagai macam cahaya yang begitu menyilaukan..

Cahaya muhammad sering kali kita tidak bisa menjangkaunya karena letaknya yang begitu jauh di tengah tengah bumi, dikelilingi merah kuning hitam yang begitu menggiurkan..  manakala kita masih belum bisa mengendalikan hawa nafsu (angkoro murko) masih ingin ini dan itu, belum titi lan tentrem, masih ingin melihat merah kuning hitam (nafsu duniawi) tentu kita tidak akan bisa melihat nur muhammad yang sangat suci itu.

Mulailah mengendalikan hawa dan nafsu dengan laku rialat (puasa lan sak piturute) sampai kita bisa mengendalikan amarah yang ada di dalam diri kita sendiri. Supaya kita tetap fokus memandang yang suci.. tanpa terganggu oleh kerlap kerlip warna semu yang ada di dunia ini. Karena tidak lain dan tidak bukan itulah salah satu cara kita mengenal tuhan kita, mengenal jati diri kita sendiri.. cahaya yang suci disitulah tuhan kita nggarbeni..

Untuk bisa melihat cahaya yang ada di dalam kepala, belakang mata, tidaklah sangat mudah banyak laku yang harus dilewati layaknya kita sedang mengendalikan hawa nafsu..

Untuk lebih mendalam tentang mengendalikan hawa nafsu yaitu di postingan kesadaran jiwa, kayugung susuheng angin, air suci yang mensucikan..

Salam sejahtera

Comments

Popular posts from this blog

Perbedaan Siro dan ingsun

Angon Angen Lumantar Angin

Perjalanan Mencapai MOKSA