Makna sesajen dalam kebudayan jawa

Makna sesajen dalam kebudayaan jawa.

Salam sejahtera.
Salam cah angon

1. Ketika kita sedang sakit, kita meminta kesembuhan kepada tuhan tapi lewat lantaran dokter.
2. Ketika kita sedang sakit, kita meminta kesembuhan kepada tuhan tapi lewat lantaran dukun.
3. Ketika kita sedang sakit, kita meminta kesembuhan kepada tuhan tapi lewat lantaran kiyai. (Tokoh agama).

Coba kita pahami kalimat diatas, sama sama meminta kesembuhan pada tuhan, kita juga sama sama meminta lantaran kepada ciptaannya tuhan,
Kita sakit karena tuhan, kita sembuh pun karena tuhan juga.

Konsep dasar kita kalau dokter/ kiyai psti benar, akan tetapi kalau dukun pasti salah.

Itu yang selama ini kita pahami, setiap kali kita mendengar sesajen, kemenyan, dukun dst.. pasti langsung disimpulkan salah.. karena konsep dasar kita dari awal menilai hal hal diatas pasti salah.

Yang menjadi dewan juri atau yang berhak menentukan itu bernilai benar atau bernilai salah itu hanya tuhan semata.

Sudah selayaknya kita mulai mengkaji dan mengerti lebih dalam tentang apa apa yang selama ini kita anggap itu salah, kita pahami lagi dan telaah lagi. Supaya kita tidak terjebak dalam kekeliruan yang berkepanjangan sehingga akan merugikan diri sendiri dan orang lain.

Sesajen adalah alat atau piranti kita untuk menggambarkan atau menyimbolkan dan menyatakan akan sesuatu yang hubunganan dengan ngelmu, sebagai sarana upacara upacara adat untuk menunjukan rasa rasa tertentu dengan tujuan ingin menularkan ngelmu yang tersirat dalam sesajen itu sendiri.

Contoh: bunga mawar, bunga kenanga, dan bunga kantil.

Makna apa, dan ngelmu apa yang sebenarnya ingin disampaikan dengan sesajen di atas?
Coba kita teliti lagi warna dari bunga diatas. Warnanya berbeda beda, yaitu merah kuning putih.
Sudah sangat jelas bahwa mereka ingin memberitahu kita tentang konsep warna, yaitu sedulur papat dan 5 pancer.

Kemenyan: warnanya putih, terbuat dari beras dan getah, dan apabila dibakar baunya menyengat.  Sesuatu berwarna putih berarti suci. Terbuat dari beras (dewi sri) dan baunya menyengat. Apabila kita kita padukan dengan kupat lepet, bukankah itu sama, sama sama terbuat dari beras yang warnannya suci. Yang bermakna nur muhammad.

ingkung ayam: juga menyimbolkan nur muhammad.

Kinang: suruh, gambir (merah), kapur (putih) daun suruh (hijau), jambe (kuning), tembakau (hitam). Bukankah itu warna warna sedulur 4 dan 5 pancer.

Bukankah semuanya memiliki makna yang dalam. Mengandung ngelmu yang dalam.

Semuanya mengandung unsur ngelmu yang harus kita pelajari dan dimengerti dengan benar. Apabila kita sudah tahu maknanya sudah selayaknya kita lebih bijak lagi dalam berpandangan, lebih arif lagi dalam setiap kesempatan. Tidak semuanya yang kita pikirkan itu salah, itu bernilai benar benar bernilai salah tanpa adanya pengkajian dan mendalami lagi. Berperasangka baik akan menuntun kita ahar yang lebih dewasa dan berhati hati dalam setiap menyimpulkan sesuatunya.
Untuk lebih dalamnya tentang, sedulur 4 dan 5 pancer, nur muhammad. Sudah pernah kita bahas di beranda blog, silahkan cari dan pahami. Supaya kita paham akan postingan kali ini.

Salam sejahtera.
Salam cah angon