Filosofi kupat lepet

Filosofi kupat lepet

Makanan tradisional yang berisi nasi dibungkus janur.

Makanan tradisional khas jawa tinggalan para wali yang sarat akan ngelmu bernilai luhur yang harus kita buka rahasia yang terkandung didalamnya supaya mengerti betul makna yang sesungguhnya ditunjukan oleh para wali songo kepada kita sebagai penerus akan cita citanya.

Kupat lepet: ku: laku pat: empat > lakunya sedulur 4.
(Hidupnya sedulur 4).
Lepet: didalamnya ada apa?

Sebenarnya itu hanya pertanyaan yang sesungguhnya akan dijawab oleh barang itu sendiri yaitu kupat lepet.

Sedulur 4 itu sebenarnya bisa hhidup karena apa?
Apa yang menghidupkan sedulur 4 itu?

Jawabannya adalah kupat dan lepet itu sendiri.
Dibungkus janur, janur adalah cahaya berasal dari kata nur..
Sedangkan isinya kupat lepet adalah beras yang warnanya putih (suci).
Atau sering menyebutnya dengan dewi sri.

Terjawab sudah yang menggerakan sedulur 4 adalah cahaya suci (putih)

Secara tidak langsung para wali sedang memberi tahu kita cahaya suci yang berwarna putih atau nur muhammad.
Nur muhammad adalah cahaya suci yang datangnya dari tuhan langsung (roh idhofi).

Begitu arif sekali sebuah makanan sepele tapi mampu mengantarkan ngelmu yang dalam.. bahkan tidak semua orang mampu melihat cahay itu.
Kehebatan dan kebijakan para wali sudah tidak diragukan lagi. Dalam hal sekecil apapun mereka sudah menyelipkan ilmu yang penuh dengan sarat bernilai luhur.

ini hanya tafsir admin.. jika ada tafsir lain seperti kupat lepet adalah lambang permintaan maaf, karena ada unsur kata "lepat" yang artinya kehilafan makanya selalu dihadirkan di hari raya, itu juga boleh silahkan kita bebas memilihnya..

Hari raya adalah hari yang suci, kalau admin tetap yang suci adalah nur muhammad.  Bukan perkara maaf maafan..tapi inti dari hari raya adalah mensucikan. Bukan perkara jasmani, melainkan perkara rohani (metafisik) yaitu nur muhammad (cahaya suci).

Kalau admin berpendapat jika tafsir itu semakin mendekati tuhan, maka tingkat kebenarannya semakin tinggi.. toh yang punya kebenaran cuma tuhan semata tidak ada yang lain.

Silahkan kita berfikir lagi dan mengkaji lagi lebih dalam.

Salam sejahtera.

Comments

Popular posts from this blog

Perbedaan Siro dan ingsun

Angon Angen Lumantar Angin

Perjalanan Mencapai MOKSA