Mencapai rasa mutmainah (menerima kebenaran tuhan dengan mengendalikan nafsu)

Perjalanan menuju mutmainah (menerima kebenaran tuhan dengan mengendalikan semua nafsu).

Samahalnya perjalanan menuju makrifat, mengerti mutmainah adalah sebuah retasan/ turunan (fase) yang harus dipahami sebelum sampai di titik puncak. Sesorang yang sudah bisa mengendalikan nafsu adalah seseorang yang sudah bisa memilah milah menimbang dan menimbang (sekala prioritas) mendahulukan kepentingan batin di bandingan kepentingan jasmaniahnya sendiri. Berikut ini bentuk abstrak dari nafsu sebagai gambaran dasar..

1. hitam melambangkan kemarahan, (lauwamah) layaknya seperti nafsu yang dimiliki hewan. Nafsu ini biasanya menggelapkan batin dan pikir tempatnya di empedu

2. merah itu angkara murka (amarah) sama seperti sifat seorang raksasa. Nafsu ini biasanya menggelapkan hati dan pikiran.

3. kuning itu penghalang (sufiyah) seperti sifat burung. Nafsu ini menyerang sehingga kita jadi lemah dan mudah lupa (pikun).

4. dan putih itu keberanian, kesucian (mutmainah) seperti sifat dari air. Letaknya di (pernapasan). Nafsu ini akan membimbing dan mensucikan.

Dari ke empat nafsu di atas lantas bagaimana cara kita untuk bisa mengendalikannya supaya kita mampu menerima kebenaran yang turunkan oleh sang pencipta??

Sebenarnya kita tidak perlu membuangnya atau mematikannya.. yang perlu kita lakukan adalah mengubah sifat dari nafsu itu supaya menjadi satu tujuan dan suci. (Mulhimah) siapa yang bisa?? Tentunya kita sendiri dengan terbiasa mengubahnya pelan pelan untuk saling mendorong ke satu tujuan yang sama yaitu (mulhimah). Bukan perkara mudah tapi kalau diimbangi oleh keinginan yang tulus niscaya kita akan mudah menaklukan nafsu diatas..(puasa mutih 40 hari)

Lantas apa hadiah dari kerja keras kita setelah menaklukan nafsu. Yaitu kita akan mampu menerima dengan iklas cahaya tuhan (nurulah) yang akan kita bahas lebih ditail di postingan (cahaya tuhan/Nurullah).

Salam sejahtera..

Comments

Popular posts from this blog

Perbedaan Siro dan ingsun

Angon Angen Lumantar Angin

Perjalanan Mencapai MOKSA