Perbedaan Siro dan ingsun

Salam sejahtera
Salam cah angon

Berawal dari sebuah pertanyaan, sopo siro? Lan sopo ingsun?.

Keduanya hampir sama tapi sesungguhnya sangat berbeda, sehingga kita harus mempunyai ketilitian tingkat tinggi untuk bisa membedakan antara siro dan ingsun..
Keduanya berbeda tapi saling berkaitan, keduanya mempunyai tempat yang berbeda, akan tetapi masih satu raga dengan diri kita sendiri.

Sungguh sulit bukan kalau kita hanya mengetahui konsep diatas?
Untuk lebih ditailnya, mari kita mengkajinya satu satu.

Kita anatomi kan bahwa kita brernama "BAGONG".

Siro: adalah jiwa dari bagong, dimana siro adalah pertemuan antara roh dan jasmani bagong..
Siro sebenarnya adalah rasa, (sir: rasa, ro: 2) jadi siro adalah 2 rasa yang yang ada dihati kita, yaitu lapisan hati berwarna hitam dan kuning, atau bisikan buruk dan baik. Kemudian menyatu menjadi satu kesatuan menjadi ego. Atau bagong itu sendiri, bagong terbentuk ketika dia mulai nalar dan mengenal rasio..
Siro adalah yang merasa bahwa aku itu bagong. Dan memiliki bisikan berupa baik dan buruk. Memiliki hawa dari nafsu dst. Sehingga bagong sesunggahnya adalah siro itu sendiri.

ingsun: adalah aku sejati, dimana ingsun adalah yang datangnya dari tuhan langsung, ketika kita masih di dalam kandungan berumur 4 bulan, ingsun ini yang kemudian di tiupkan ke dalam tubuh kita oleh tuhan itu sendiri. Ingsun bersifat suci, karena dari tuhan langsung. Ingsun: (ing: menunjukan tempat, sun: yang datangnya dari tuhan langsung/ suci). Ingsun sesungguhnya juga hanya rasa, akan tetapi hanya memiliki satu rasa, berbeda dengan siro yang memiliki 2 rasa, rasa itu letaknya ada hati kita. Kalau ingsung hanya memiliki satu rasa yaitu rasa suci, dan posisinya berada pada lapisan paling dasar yaitu berwarna putih/suci. Rasa suci itu memiliki nilai kebenaran yang mutlak, karena datangnya dari tuhan langsung..

Lantas apakah ingsun itu bagong?
Tentu saja bukan, tetapi bagong masih kesatuan dari ingsun. Atau gampangannya ingsun adalah aku sejati, dan bagong adalahnya jiwanya.

Untuk bisa mengerti aku sejati/ ingsun tentunya kita harus mencari aku sejati sampai ketemu. Kalau kita cuma membayangkan atau cuma dipikirkan, apalagi cuma dihafalkan, maka kita takan bisa tahu secara pasti. Dan ahirnya akan mentok  cuma sampai bagong..
Dimana untuk mengenal aku sejati, sudah pernah kita bahas di postingan perjalanan menemukan aku sejati. Silahkan dicari di beranda blog, dan langsung dipraktekan supaya kita benar benar paham dan mengetahuinya.

Semoga dengan membaca postingan ini, kita menjadi tergerak untuk mencari dan mendalami ngelmu. Nantinya kita bisa menjadi orang yang arif dan bijak dalam setiap perkataan dan perbuatan.

Salam sejahtera.
Salam cah angon.

Comments

Popular posts from this blog

Angon Angen Lumantar Angin

Perjalanan Mencapai MOKSA