Jalan menuju Nur Muhammad (cahaya sejati yang menghidupi)

Jalan menuju Nur Muhammad (cahaya sejati yang menghidupi)

Salam sejahtera.
Masih banyak sekali diantara kita yang belum bisa melihat cahaya sejati secara langsung, kenapa demikian? Karena ketidaktahuan kita, dan sedikitnya jumlah guru yang linuweh yang dapat menuntun kita melihat secara langsung cahaya yang datangnya dari tuhan langsung (nur muhammad). Lantas bagaimana caranya?
Mau tidak mau kita harus mencari guru linuweh disekitar kita, karena dengan mencari dan mengekaji secara langsung tanpa ada yang menuntun itu sangat sulit sekali (kecuali kehendak tuhan). Lantas bagaimana caranya mengetahui bahwa orang disekitar kita sudah bisa melihatnya atau belum?
Yaitu dengan ngelmu titen.
Kita amati setiap perkataan dari orang orang yang ada disekitar kita, coba perhatikan bahasanya.. kalau orang tersebut tidak mau bilang kata "kuning" secara langsung, dan selalu menggunakan kata ganti (jene/ kromo inggil dari kuning) maka sudah dipastikan orang tersebut sudah bisa melihat cahaya tersebut, selain kata "kuning" juga biasanya kata "putih" yang biasanya di ganti dengan kata (mleas/ bodas). Kata "hitam" diganti kata (cemeng).. setelah kita perhatikan orang tersebut tidak mau menggunakan kata kata itu maka sudah jelas bahwa beliau sudah bisa melihat cahaya sejati itu. Akan tetapi untuk lebih meyakinkan, coba ajak ngobrol dan kita singgung mengenai cahaya sejati, jika dia merespon sesuai keinginan kita, sudah jelas bahwa orang tersebut sudah bisa melihat cahaya sejati itu (nur muhammad).
Datangi kerumahnya baik baik, dengan waktu dan kondisi yang tepat. Gunakan bahasa yang sopan, dan mintalah dengan sungguh sungguh kalau kita ingin melihatnya. Katakan kalau kita mau sungguh sungguh mempelajarinya. Sudah pasti orang tersebut akan mempersilahkannya dan akan menuntun kita..

Biasanya orang orang yang sudah melihat secara langsung itu umurnya di atas 40 tahun (sepuh).

Tapi tidak menutup kemungkinan anak muda juga kadang sudah ada yang bisa, akan tetapi biasanya yang sudah melihat itu orang yang sudah tua (diatas 40 tahun).

Tanpa adanya guru linuweh yang menuntun, akan menjadi sulit dan mustahil jika bukan karena kehendak tuhan itu sendiri.
Berbaik sangka kepada sesama, dan kita tetap eling lan waspodo kepada setiap gerak gerik orang disekitar kita, perhatikan baik baik. Dan diimbangi dengan berdoa (rialat, puasa) semoga datang keajaibn dimana kita menjadi tahu dimana letak sekaligus melihatnya secara langsung apa itu nur muhammad dan bagiamana cara melihatnya.

Jika disekitar kita tetap belum bisa menemukan orang tersebut, (guru linuwih). Jangan berkecil hati dulu. Masih ada cara lain.. yaitu dengan mendalami tentang wayang.

Dimana ada satu lakon dalam pagelaran wayang kulit yang inti dari maknanya lakon tersebut adalah menuntun kita untuk  bisa melihat nur muhammad lengkap dengan tata caranya.
Yaitu lakon "gugureng gatot kaca".
Itu maknanya sama dengan kita melihat cahaya sejati itu.
Kaji dalam dalam lakon itu. Dan terapkan kedalam diri kita, karena sejatinya setiap tokoh wayang adalah menggambarkan salah satu bagian dari tubuh kita, misal "kantong bolong/ petruk) itu maknanya (rahim). Anoman adalah (otot kita) dst.. kita dalami sendiri dan aplikasikan kedalam diri kita sendiri..

Admin ceritakan pokok dari lakon gugureng gatot kaca.
Dan kita langsung aplikasikan ke tubuh kita..
Pada intinya yaitu, gatot kaca gugur (mati) hanya bisa oleh werkudara (ayahnya). Menggunakan kuku pancanaka.. dimana kuku pancanaka itu di tubleskan ke puser gatot kaca.

Kalau kita sudah paham setiap tokoh diatas dan mengaplikasikannya kedalam tubuh kita, kita juga langsung melakukannya.. apabila kita benar dalam aplikasiannya maka kita akan melihat langsung nur muhammad, atau cahaya sejati yang menghidupi.

Semoga berhasil
Salam sejahtera.

Comments

Popular posts from this blog

Perbedaan Siro dan ingsun

Angon Angen Lumantar Angin

Perjalanan Mencapai MOKSA