Filisofi pancer dalam jawa

Filosofi pancer.

Pancer = puser

Titik temu bumi, pusat dari bumi yaitu ka'bah

Menjadi kiblat saat beribadah, menjadi arah saat menghadap tuhan.
Jika kita saat beribadah sudah menghadap ka'bah maka sudah dipastikan kita akan menumukan dzat dari tuhan.

Akan tetapi itu masih berwujud kasar (ada dunia nyata, masih bisa di jamah indra). Dalam hal ini membuat kita banyak kekurangan dalam mencari arah beribadah kita, arah menghadap tuhan kita, sebagai contoh ketika kita naik kapal laut, terombang ambing di tengah lautan tanpa tahu arah mata angin, lantas bagimana kita bisa menemukan arah beribadah kita?. Hal hal yang demikian membuat pengetahuan syariat (keduniwian) sangat mudah gugur.. beda cerita kalau kita sudah paham pancer (ka'bah) kita yang asli, yang sejati. Dimanapun kapanpun kita dengan mudah mencari arah beribadah kita.

Pancer/puser terletak di tengah tengah bumi, sama halnya dengan bumi kita sendiri (jagat cilik). Dimana letaknya juga di tengah tengah. Jika bumi yang kita pijak ini bulat, jagat kecil kita juga bulat, jika bumi yang kita pijak ini bergantung tanpa di kaitkan dan melayang tanpa di sangga.. jagat kecil kita juga demikian gumantung tanpo cantelan, neng awang awang tanpo di songgo. Orang yang sudah awas biasanya menyebutnya (raga alus).
Bukan materil yang bisa di raba dan di jamah indra..

Lantas dimana posisi pancernya?
Yaitu di tengah tengah, layaknya ka'bah.
Lantas bagaimana wujud dari pancer?
Wujudnya suci, putih dan bersinar terang.
Lantas apa fungsi dari pancer itu sendiri?
Fungsinya sebagai arah kita beribadah dan sebagai arah bahwa kita sedang menghadap tuhan kita, akan tetapi bukan berhenti disitu pancer juga berfungsi sebagai penghidupan dimana letak dari nyawa manusia juga ada disitu, tersambung langsung kepada tuhan yang maha kuasa.. karena tidak lain dan tidak bukan hanya tuhan semata yang meberikan kuasanya lewat pancer itu.

Bagi kita yang belum pernah melihat cahaya suci itu karena keterbatasan guru yang linuwih atau kesempatan yang kurang baik, jangan kawatir.. ada cara lain kalau ingin melihatnya.. yaitu dengan cara melihat cahaya matahari di pagi hari, dimana cahaya matahari yang pertama muncul dipagi hari.. kira kira sama dengan cahaya yang kita sebut pancer, bentuk dan ronanya sama..
Naik ke gunung/ bukit menghadap ke timur (arah matahari terbit) dari jam 4 sampai jam 8. Maka kita akan melihatnya dengan sangat nyata dan jelas..

Pancer itu muhammad..
Dimana nabi muhammad mempunyai saudara berjumlah 4. Yaitu abu bakar, umar, usman dan ali..

Sama dengan di raga alus kita..
Yaitu nur muhammad mempunyai 4 saudara..
Atau yang sering kita dengar dengan sedulur 4 dan 5 pancer.

Bukankah itu sama.?
Lantas sedulur 4 dan 5 pancer itu apa?
Sudah pernah admin bahas, silahkan cari di beranda blog.

Dengan kita memahami pancer yang sejati, pusar bumi yang asli maka semakin membuat kita takjub akan kebesaran dan karunia tuhan yang diberikan kepada kita..
Membuat kita menjadi tidak gampang sombong karena sejatinya itu hanya kuasa tuhan, kita tidak punya kuasa apapun, tidak punya hak apapun, karena semuanya ada di tangannya.. kita hanya makhluk lemah yang sejatinya hanya digerakan oleh tuhan itu sendiri.. sudah sepantasnya kita menjadi insan yang lebih bijak dan lebih arif lagi dalam menata dan menjalani kehidupan.

Jika kita belum diberi kesempatan untuk melihat langsung cahaya sejati yang datangnya dari tuhan langsung dimana letaknya ada di dalam diri kita masing masing, jangan berkecil hati. Lantas semangat mencari dan terus menggali kedalam diri, asalkan ada tekad yang kuat, keinginan yang luhur niscaya tuhan memberi kita jalan (mbok menowo).

Salam sejahtera.

Comments

Popular posts from this blog

Perbedaan Siro dan ingsun

Angon Angen Lumantar Angin

Perjalanan Mencapai MOKSA