Filosofi Weruh Sakdurunge Winarah


Weruh sakdurunge winarah

Salam sejahtera
Salam cah angon

Salah satu ciri orang yang ber ngelmu adalah mengetahui apa apa saja yang akan terjadi..
Perlu diingat, perkara ini bukan indra ke- 6 atau hal hal lainnya yang berbau jauh dari rumus tuhan (kodrat)

Yang namanya panca indra itu sudah pasti ada 5, kalau ada yang menyebutkan ada 6, sebenarnya itu bukan indra yang ke 6. Melainkan adalah hasil dari pengasahan atau karunia tuhan yang diturunkan sejak lahir.

Orang yang tahu kejadian yang akan terjadi itu adalah hasil dari pengasahan batin yang teramat dalam. Kondisi dimana keadaan batin yang suci (roh kudus) lebih mendominasi dibandingan akal, nafsu, dan egonya. Kenapa bisa demikian? Sebagai hasil dari pengendalian diri yang sudah sampai pada puncaknya, dimana sudah mengenal aku sejati, sudah manunggaling kawula dan gusti, yang berakibat batin yang suci selalu mendominasi.. dimana batin yang suci ini adalah sebuah pancaran dari cahaya tuhan, yang mana didalamnya berisi kebenaran kebenaran tuhan yang bersifat mutlak dan pasti. Sudah menjadi hal yang wajar dimana orang tersebut mampu melihat dan merasakan apa apa yang pada umumnya orang biasa (normal/awam) tidak mengetahuinya. Akan tetapi jika kita sudah terbiasa melihat cahaya sejati/ nur muhammad maka akan berbeda cerita.
Pengertian pengertian diatas yang kelihatannya abstrak sekali, ketika kita sudah melihat nur muhammad secara langsung maka akan nyata dengan sendirinya.. alangkah baiknya kalau kita sudah melihat sendiri cahaya sejati itu.. sehingga semua tanda tanya besar, semua pemikiran abstrak yang ada dibenak kita akan terjawab dengan sendirinya. Mau menerangkan dengan model dan perangkat secanggih apapun kalau belum bisa melihat nur muhammad akan tidak ada hasilnya.. karena apapun yang admin bahas itu masih menjadi abstrak dalam benak pembaca. Beda cerita kalau orang yang sudah melihat sendiri cahaya itu.. maka akan sangat mudah mengikuti alur bahasan admin. Akan tetapi kalau ini tidak dibahas maka bisa menimbulkan fitnah yang berkepnjangan dan perlu adanya pelurusan ke jalan yang semestinya..

Untuk yang sudah melihat nur muhammad silahkan perhatikan baik baik:

Melihat kejadian yang akan terjadi itu masih dalam bentuk isarat isarat dan simbol tertentu. Dan itu diperlukan konsentrasi tingkat tinggi dalam melihat cahaya tersebut secara utuh. Kita pahami dari setiap lapisan cahayanya, perhatikan baik baik dari setiap warna, karena apabila akan terjadi sesuatu biasanya ada tanda tanda tertentu yang aneh dan tidak normal seperti biasanya.. seperti ada garis yang kurang tajam, ukurannya terlalu kecil, atau malah ada warna yang tidak nampak, dari tanda tanda tersebut kita aplikasikan kedalam kejadian kejadian yang sekiranya sesuai dengan tanda tersebut.
Perhatikan hubungan warna di bawah ini:

1. Terang dan gelapnya cahaya: rejeki dan keadaan fisik.
2. Warna hitam akan berhubungan dengan: kondisi lingkungan saat melihat cahaya sejati. Misal di lingkungan tersebut ada hal yang tidak beres, warna hitam pun akan terlihat aneh dan ada tanda tanda tertentu
3. Kuning: penyakit,
4. Putih; permasalahan kehidupan sehari hari..

Admin tidak akan membahas terlalu ditail karena bisa menimbulkan fitnah dan huru hara bagi yang tidak paham, apabila yang belum pernah melihatnya, mengetahui bahasan ini.

Dan sekarang kita bahas untuk kita yang belum pernah melihat cahaya sejati.
Tau kejadian yang akan terjadi itu beda dengan indigo. Kalau indigo lebih condong pada penglihatan wadag (mata kita) yang mampu menangkap objek objek yang reletansinya lebih ringan dari pada objek kasar pada umumnya.. (makhluk goib, setan, jin dst..)
Kalau tau yang akan terjadi itu lebih ke batiniah dimana batinnya sendiri yang membisikan tentang kebenaran kebenaran yang biasanya datang dari bisikan senobari, dasar kalbu.
Orang yang mampu memprediksi tentang kejadian yang akan datang,
Biasanya terjadi kalau sedang mau terjadi bahaya besar, bencana alam, kematian masal dst..
Dia tahu lantaran ada  bisikan bisikan dari dalam dasar kalbunya..  (roh kudus)

Antara yang paham ngelmu dan bawaan lahir sama sama bisa mendengar bisikian itu.

Perbedaannya adalah pada prosesnya, kalau yang paham ngelmu maka dia sendiri yang menghendaki atau mengendalikannya, dengan cara mebaca dan menterjemahkan tada tanda pada nur muhammad.

Kalau yang bawaan lahir
Biasanya bisikannya secara tidak disengaja, atau hanya keadaan tertentu saja, tanpa dia mengendalikannya.

Lantas kalau bawaan lahir terus dia paham ngelmu apa yang terjadi.?
Kasus kali ini menjadi orang yang luar biasa.. "pilih jalmo"  hanya kehendak tuhan semata, dan atas karunia tuhan semata. Meskipun ada tapi jumlahnya sangat sedikit sekali.

Kenapa jumlahnya sangat sedikit?, orang yang diberi kelebihan lebih, sejak lahir biasanya sulit mempelajari ngelmu.. karena rasio nalar dan akalnya sudah terkunci, dan sangat sulit menerima informasi kebenaran kebenaran baru.

Kalau orang ber ngelmu bisanya meskipun dia mengetahui kejadian kejadian yang akan terjadi, dia tetap akan iklas dan menerima kenyataan tersebut, karena orang berngelmu biasanya sudah lepas dengan kepentingan keduniawian.

Contohnya dia tahu kalau keluarganya akan meninggal, dia biasa saja dan menuruti apa yang akan terjadi sesuai dengan yang digariskan tuhan tanpa menolak ataupun melawannya, karena dia sudah terlepas dari kepentingan duniawi..

Setiap orang sebenarnya bisa mempertajam instingnya sendiri, atau kepekaan batinnya sehingga mampu memprediksi dengan tepat dan akurat setiap kejadian yang akan terjadi, akan tetapi sangat sulit kalau hanya melatih indranya dengan cara ketelitian yang luar biasa. Yang mengetahui segalanya sejatinya hanya tuhan semata.. kalau kita ingin mendalami dan mempelajarinya lebih menditail tentunya hanya dengan mendekatkan diri padanya dan meminta petunjuk langsung kepadanya. Kepada siapa?
Hanya kepada tuhan yang maha kuasa, dengan memperdalam ngelmu, mengendalikan nafsu, dan melakukan tirakat dengan sungguh sungguh.

Kalau ingin memperdalan ngelmu dan mencapai pada dzat tuhan, semuanya sudah admin bahas, silahkan cari di beranda blog. Dan praktekan secara langsung, jangan cuma hanya sebagai bahan pemahaman, bahan rujukan, atau malah hanya untuk di hafalkan.. rumus ngelmu sudah sangat jelas yaitu..

Ngelmu iku kalakone kanti laku..

Belajar ngelmu hanya akan bisa kalau sudah melakukannya sendiri.

Semoga dengan bahasan ini kita jadi semakin mudah menerjemahkan segala suatunya dengan benar dan akurat.

Comments

Popular posts from this blog

Perbedaan Siro dan ingsun

Angon Angen Lumantar Angin

Perjalanan Mencapai MOKSA