Filosofi Soko Guru

Filosofi soko guru

Salam sejahtera.

Bangunlah jiwanya..
Bangunlah badannya..

Filosofi mendalam tentang soko guru tentang tiang penyangga yang terdapat pada rumah joglo.

Sebenarnya kenapa tiangnya harus 4? Kenapa tidak 10 saja.. atau malahan 40 suapaya lebih kokoh..
Kenapa pula menyangga guru? Guru itu apa?

Dari semua pertanyaan mari kita kaji lebih mendalam. Rumah joglo adalah warisan para wali.. dimana wali selalu membuat sesuatunya dengan arif dan bijak dengan mengedepankan nailai nilai adiluhung yang luhur budinya..

Sudah semakin jelas bahwasannya ada ngelmu yang tersirat dari soko guru itu..

4 Soko :4 tiang penyangga

Guru: adalah pusat dari ngelmu (pancer).

4 tiang penyangga disini sama dengan 4 teman yang diturunkan tuhan untuk menemani nyawa selama di dunia (Sedulur 4.) Sekaligus 4 arah mata angin yang menjadi patokan kita dalam menentukan arah tentunya dengan memahami konsep 4 warna retasan dari teman nyawa tersebut.

Guru disini adalah guru sejati atau pancer.. pusat dari hidup atau cahaya suci yang memberi kehidupan
(Roh idhofi). Berwarna putih yang bersinar terang

Sedangkan 4 teman yang menemani nyawa adalah:

1. Hitam: utara
2. Merah :selatan
3. Kuning :barat
4. Putih :timur

Yang semuanya ada disekitar pancer itu sendiri.. melingkari dan berlapis lapis.. layaknya bunga teratai yang tumbuh di awang awang.. tanpa tinumpang dan tanpa cantelan.. layaknya bumi kita yang kita pijak ini tidak ada yang menyangga dan tidak ada yang mengaitnya.
Tetapi nyata..

Lantas bagaimana kita menemukan cahaya tersebut, sudah pernah dibahas di postingan damar sejati. Coba cari di beranda blog.

Dapat kita simpulkan bahwasannya wali sangat arif dan bijak sekali dalam menyiratkan sebuah ngelmu yang sangat dalam, dibungkus dengan sangat rapih dan indah.. begitulah perpaduan kearifan dan kebijaksanaan yang tertuang dalam bentuk seni arsitektur yang terkandung dalam budaya adiluhung yaitu jawa..

Akan ada bahasan khusus pancer (pusat hidup) yang akan dibahasa di post berikutnya..

Salam sejahtera.












Comments

Popular posts from this blog

Perbedaan Siro dan ingsun

Angon Angen Lumantar Angin

Perjalanan Mencapai MOKSA