Filosofi kejawen

Kejawen

Banyak orang memahami kejawen dari berbagai sisi sesuai kemampuaannya masing masing dalam mengolah informasi yang ada, admin disini tidak akan membahas baik buruk, benar salah, atau cacat atau sempurna. Tapi disini mari kita mengkaji lebih dalam dan lebih mendalami lagi apa itu kejawen dengan patokan (pakem) kebenaran sejati, atau kebenaran yang datangnya dari tuhan langsung..

Menurut admin pribadi.
Kejawen adalah suatu patokan yang didalamnya terdapat ilmu ilmu yang memiliki nilai benar yang mutlak sehingga dapat diaplikasikan disegala bidang, segela ruang, segala waktu, atau langgeng.

Kejawen tidak mempunyai kitab karena tak satupun kitab yang mampu mengupas kejawen dengan sempurna.. entah itu tertulis ataupun lewat pitutur lewat mulut kemulut  yang diturunkan. Kenapa demikian? Karena kejawen itu mengenal dengan pasti diri kita sendiri. Tidak ada satupun ilmu yang mampu menelaah diri sampai ke akar akarnya. Kenapa bisa demikian? Keterbatasan ilmu yang hanya pada fase dzat dimana penjabaran dan dari sebuah persepsi hanya akan sinkorn pada tahap itu. Kenapa bisa demikian karena ilmu itu masih membedakan antara benar salah, bisa tidak, baik buruk dst..  lantas dengan apa kita bisa mngerti dengan pasti kejawen itu..? Yaitu dengan mencari kebenaran yang mutlak. Bagaimana caranya? Yaitu dengan mendekatkan diri kepada pemilik alam semesta beserta isinya yaitu gusti ingkang murbeng dumadi..

Ketika kita mencari tuhan kemudian kita mendapat isarat isarat berupa informasi.. yang kemudian dijadikan patakon (itulah ngelmu).

Ngelmu yang arif disebarluaskan dengan cara cara yang  bijak,menjadikan sebuah model baru kemudian dikenal dengan nama budaya

Setelah diteliti ternyata budaya itu arif dan bijak sehingga perlu dilestarikan dan dijalankan terus menerus menjadikan sebuah adat istiadat.

Adat istiadat ternyata mempunyai nilai yang arif sehingga banyak orang yang menyukainya dan perlu diwariskan supaya tidak punah, dari kegiatan diatas menjadi pitutur ingkang becik.

Sudah sangat jelas bahwa semua bermula ketika manusia mencari tuhannya.. ketika manusia mulai sadar kalau ada yang menciptakan, dari perjalanan panjang menemukan tuhan kemudin menciptakan ngelmu, budaya, adat dst..

Jadi kejawen itu proses.. bukan tempat, bukan, budaya, bukan suku, bukan orangnya, bukan pulau dan bukan dst..

Sehingga kejawen tidak akan pernah musnah (langgeng). Selama manusia masih mau mencari tuhannya maka kejawen akan terus ada..

Jika kejawen dikatakan sebagai kepercayaan.. silahkan,
Dikatakan sebagai budaya, juga silahkan..
Sebagai ngelmu, juga silahkan..
Sebagai apapun kejawen akan selalu bisa dan selalu masuk, karena kejawen itu umum dan sangat bisa untuk dikaitkan kemana mana..

Apapun itu asalkan  kejawen masih ada.. tandanya manusia masih sadar akan tabiatnya dan masih mau mencari akan tuhannya..

Semoga generasi penerus kita akan selalu mengerti apa itu kejawen.

Salam sejahtera

Comments

Popular posts from this blog

Perbedaan Siro dan ingsun

Angon Angen Lumantar Angin

Perjalanan Mencapai MOKSA