Perjalanan Mencapai MOKSA

Perjalanan mencapai moksa..

Bukan perkara yang mudah, tapi sesuatunya akan menjadi mungkin bila itu kehendak sang pencipta yaitu tuhan kita..

Moksa hanya untuk agama tertentu?
Reinkarnasi hanya untuk agama tertentu?

Jika macan adalah rajanya hutan .. ditakuti oleh se isi hutan..  itu benar..
Tapi saat masih muda dan sehat..
Coba kalau sudah tua, sudah sakit sakitan, apakah masih ditakuti?
Jangankan untuk mengkap kelinci.. untuk menggerakan tubuhnya saja sudah tidak mampu..
Ahirnya macan mati karena tidak punya tenaga lagi untuk bisa mencari makan..

Bukankah sungguh malang nasibnya.. mati karena ketidakberdayaan.

Sudah sepantasnya kita sebagai manusia mengambil hikmah dari setiap kejadian..
Jangan seperti hewan yang mati begitu sengsara.. kita adalah manusia yang mempunyai akal pikiran dan ngelmu yang mampu menutun kita untuk lebih arif lagi dalam menyebrang ke dunia selanjutnya yaitu (kematian).

Jika manusia berasal dari tanah maka sudah sepantasnya dikubur ke tanah lagi, badan kita akan membusuk dan lama lama menjadi humus dalam tanah.. humus di serap tumbuhan, kemudian tumbuhan berbuah, buahnya dimakan manusia, sari pati buah menjadi, seperma, dan kemudian dicampur sama punya ibu dan disimpan dirahim ibu, kemudian 4 bulan dikasih nyawa sama tuhan. Dan ahirnya lahir lagi menjadi manusia.. dan akan terus berputar seperti itu.. itu namanya reinkarnasi..

Lantas apakah benar kita berasal dari sari pati tanah?
Jawabannya adalah iya, tapi itu hanya raga kita yang berasal dari sari pati tanah.. karena kita yang asli bukanlah raga, tapi nyawa yang ditiupkan ke raga kita ketika kita masih berumur 4 bulan.
Kalau raga itu hanya kesing dari kita yang asli.. karena kita yang asli adalah nyawa  suci yang ditiupkan oleh tuhan secara langsung..

Jika asal kita dari tuhan maka sudah menjadi hal wajib kita harus kembali ke tuhan.
Bagaimana caranya?
Yaitu dengan Inalilahiwainalilahirojiun.
Atau
Sangkang paraneng dumadi.

Dari kata itu sudah sangat jelas dan menggambarkan bahwasannya kita akan kembali ke tuhan yang maha esa bukan kembali ke tanah. Karena yang kembali ke tanah itu raga kita.. bukan kita.

Bagaimana caranya bisa kembali ke tuhan yang maha esa.?
Adalah dengan mengikuti aturan aturan yang diturunkan tuhan, dan meninggalkan apa yang menjadi larangan tuhan.

Sesuatu yang paling dekat ketika kita ada dunia ini hanyalah kematian. Karena diduni ini yang pasti hanyalah kematian. Maka menjadi hal yang lumrah jika kita mulai memikirkannya bagimana cara menyebrang kematian menuju tuhan. Mumpung padang rembulane (mumpung nur muhammad) masih bersinar terang.. mumpung jembar kalangane mumpung kita masih diberi kesempatan..
Mualailah berserah diri dan mencari jalan kebenaran yang menuju ke tuhan kita, yang maha kuasa.

Moksa: adalah kembalinya kita (nyawa). Bersama raga langsung ke tuhan yang menciptakan..

Kok raganya ikut? Kan raganya berasal dari sari pati tanah?
Orang yang mencapai moksa itu bukan mati, melainkan hanya berpindah tempat dimana dia berasal yaitu pangkuan tuhan yang maha kuasa..

Sudah sangat jelas moksa itu tidak mati, karena apabila mati kan raganya dikubur soalnya raga kan berasal dari sari pati tanah, sudah sewajarnya raganya di makamkan, tapi sudah admin tekankan moksa itu bukan kematian. Dan sudah kita dapat simpulkan orang yang bisa moksa adalah orang yang mempunyai hidup kekal (langgeng).

Hanya perpindahan tempat dari dunia ke alam selanjutnya..
Apakah bisa raga kita ikut ke alam dimana tuhan berada?
Jangankan raga kita yang kecilnya cuma beberapa senti. Bahkan jagat raya, tata surya dan seisinya itu berada di pangkuan tuhan.
Coba bayangkan betapa dahsyatnya kuasa tuhan.. kalau cuma raga kita, itu bukan masalah.. wong semua planet, antariksa yang besarnya tidak bisa diukur, itu berada di pangkuan tuhan.. sudah sangat mungkin kita membawa raga kita menyebrang ke pangkuan tuhan.

Lantas bagimana caranya agar kita bisa moksa..??
Untuk bisa mencapai moksa kita harus bisa mengendalikan (rohani)
Dan (jasmani) kita..
Bagimana caranya yaitu dengan memperdalam ngelmu untuk (rohani). Mengendalikan hawa nafsu (untk rohani), prilaku baik dan tidak merusak apapun (untuk jasmani), suka menolong/ tetulung klawan pepodo (jasmani).. menjalankan apa yang disebut: syariat, tarikat, hakikat, dan makrifat..

Menjalin komunikasi dengan baik antar makhluk hidup (manusia, hewan tumbuhan)
Menjalin komunikasi dengan baik dengan tuhan..

Bukankah sangat berat untuk mencapai moksa?
Asalkan ada niat dan kemauan yang tulus, bukan perkara yang tidak mungkin untuk tuhan yang maha kuasa.. sehingga sudah sepantasnya kita mulai menjalankan prinsip : syariat, tarikat, hakikat, dan makrifat..
Dan nantinya akan admin bahas satu persatu di postingan berikutnya..

Salam sejahtera.

Comments

Popular posts from this blog

Perbedaan Siro dan ingsun

Angon Angen Lumantar Angin